Auditorium, ummi.ac.id - Dewasa ini, makna dan implementasi pendidikan jasmani (penjas) meluas seiring dengan hadirnya konsep pendidikan olahraga dan olahraga pendidikan. Praktik yang terjadi di lapangan justru bernuansa pendidikan olahraga yang menekankan pada kegiatan latihan. Padahal, sejatinya penjas adalah pendidikan melalui aktivitas jasmani sehingga lebih menekankan pada suasana belajar untuk menghasilkan insan yang terdidik jasmaniah.

Bertolak dari latar belakang tersebut, pada Sabtu (28/7/18) Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (PJKR) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Sukabumi (UMMI) menggelar Seminar Nasional Pendidikan Jasmani UMMI ke-1 di Auditorium Kampus UMMI. Tema yang diusung dalam seminar ini adalah "Hakikat dan Peranan Pendidikan Jasmani dalam Pembentukan Insan yang Melek Jasmaniah dan Berkarakter". Adapun tujuan seminar adalah untuk menyamakan persepsi tentang hakikat penjas itu sendiri sehingga dalam implementasi di lapangan dapat sejalan dengan tujuan penjas yaitu membentuk manusia seutuhnya.

Hadir sebagai pemateri dalam seminar adalah Dr. Bambang Abduljabar, M.Pd. seorang pakar pendidikan jasmani dari UPI Bandung dan Subhan Taopik, M.Pd. yang merupakan instruktur kurikulum 2013 Jawa Barat. Kegiatan dibuka oleh WR I UMMI, Dr. Reny Sukmawani, M.P. yang dalam sambutannya menyampaikan bahwa pendidikan jasmani memiliki peranan strategis dalam pembentukan manusia seutuhnya, karena penjas itu merupakan bagian integral dari pendidikan itu sendiri.

Seminar nasional kali ini diikuti oleh 112 peserta yang antara lain berasal dari kalangan akademisi dari UNJ Jakarta, Universitas Mulawarman Samarinda, UKSW Salatiga, UNSIKA Karawang, STKIP Pasundan Cimahi, STKIP Bina Mutiara, dari kalangan praktisi guru PJOK Kota dan Kabupaten Sukabumi serta mahasiswa PJKR FKIP UMMI. Kegiatan ditutup dengan presentasi paralel para pemakalah pendamping.